MENGUBAH POTENSI DAERAH KOTA PROBOLINGGO MENJADI PASOKAN
LISTRIK DENGAN PENGAPLIKASIAN KINCIR ANGIN
Setiap daerah di Indonesia tentu
memiliki potensi masing-masing yang tentunya berbeda dengan setiap daerah
lainnya. Tak terkecuali misalnya di Kota Probolinggo. Ada beragam potensi yang
dimiliki oleh Kota Seribu Taman ini (julukan Kota Probolinggo). Potensi tersebut
berupa potensi fisik seperti keadaan alam maupun potensi sosial seperti keadaan
penduduk.
Jika berkunjung ke Kota Probolinggo, kita semua dapat melihat dan merasakan sendiri salah satu potensi terbesar yang ada di kota ini yaitu berupa angin. Mengapa angin? Hal ini dikarenakan letak geografis dari Kota Probolinggo itu sendiri yang berada di pesisir utara Pulau Jawa. Di bagian sisi utara, kota ini memang berbatasan langsung dengan perairan Selat Madura. Sehingga membuat kota ini memiliki hembusan angin yang cukup besar.
(Letak Kota Probolinggo dalam Peta)
Tak hanya itu, pada bulan
Juli-September, bertiup Angin Gending (angin khas Probolinggo) dengan kecepatan
81 km/jam dari arah tenggara ke barat laut. Dengan didukung oleh letak
geografis dan adanya Angin Gending inilah yang menjadikan Kota Probolinggo kaya
akan energi berupa angin.
Angin merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbarui. Maksudnya adalah sumber daya alam yang tidak akan pernah habis apabila digunakan secara terus-menerus. Dengan kekayaan berupa potensi angin di Kota Probolinggo, sangat disayangkan sekali apabila tidak dilakukan adanya pemanfaatan yang lebih berguna.
Ada beberapa instrumen (alat) yang dapat mengubah angin menjadi sesuatu yang lebih berguna. Salah satu contoh misalnya adalah dengan pengaplikasian kincir angin. Kincir angin sendiri adalah sebuah alat yang mampu memanfaatkan kekuatan angin untuk dirubah menjadi energi lain, misalnya energi listrik. Untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik diperlukan adanya pemasangan generator. Dengan generator yang ada itulah nantinya kincir angin dapat menghasilkan pasokan listrik yang disimpan dalam sebuah alat penyimpanan energi (aki/baterai).
Angin merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbarui. Maksudnya adalah sumber daya alam yang tidak akan pernah habis apabila digunakan secara terus-menerus. Dengan kekayaan berupa potensi angin di Kota Probolinggo, sangat disayangkan sekali apabila tidak dilakukan adanya pemanfaatan yang lebih berguna.
Ada beberapa instrumen (alat) yang dapat mengubah angin menjadi sesuatu yang lebih berguna. Salah satu contoh misalnya adalah dengan pengaplikasian kincir angin. Kincir angin sendiri adalah sebuah alat yang mampu memanfaatkan kekuatan angin untuk dirubah menjadi energi lain, misalnya energi listrik. Untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik diperlukan adanya pemasangan generator. Dengan generator yang ada itulah nantinya kincir angin dapat menghasilkan pasokan listrik yang disimpan dalam sebuah alat penyimpanan energi (aki/baterai).
(Komponen Kincir Angin)
Seperti
yang telah diketahui, pasokan listrik merupakan salah satu jenis Non-Physical Hard Infrastructure (Infrastruktur
Keras Non-Fisik). Infrastruktur jenis ini merupakan infrastruktur keras yang
tidak memiliki bentuk fisik yang nyata/jelas akan tetapi berguna untuk
mendukung infrastruktur keras lainnya. Biasanya, infrastruktur ini sangat
berkaitan erat dengan permasalahan kepuasan publik.
Infrastruktur vital berupa pasokan listrik tentu sangat diperlukan oleh masyarakat Kota Probolinggo. Pasokan listrik dibutuhkan karena keberadaannya yang sangat dibutuhkan dalam berbagai kebutuhan hidup manusia. Misalnya sebagai sumber energi dari lampu yang digunakan untuk menerangi gelapnya malam dan untuk berbagai macam alat elektronik.
(Alat elektronik yang membutuhkan energi listrik)
Untuk itu, kincir angin sebagai penghasil pasokan
listrik khususnya di kawasan Kota Probolinggo hendaknya patut untuk
direalisasikan oleh pemerintah Kota Probolinggo. Ini dilakukan mengingat
manusia dalam beberapa saat ke depan akan menghadapi kenyataan pahit. Kenyataan
bahwa dunia ini akan terancam kekurangan atau bahkan kehabisan sumber daya alam
berupa fosil seperti minyak bumi, batu bara, dll. Hal ini dikarenakan sumber
daya alam tersebut tergolong ke dalam sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Padahal sumber daya alam tersebut yang biasanya digunakan sebagai
bahan bakar pembangkit listrik.
Hilangnya sumber daya alam tersebut memang tidak bisa kita hentikan. Kita hanya bisa berhemat menggunakannya agar tidak cepat habis. Solusi lain yang dapat dilakukan adalah dengan mencari sumber energi alternatif lainnya. Salah satu sumber energi alternatif itu adalah angin, yang dapat diubah menjadi listrik dengan bantuan alat berupa kincir angin. Untuk itu pengaplikasian kincir angin di Kota Probolinggo diharapkan segera terwujud sebagai bentuk jalan pintas agar tidak kekurangan pasokan listrik di masa depan nanti.
(Ilustrasi Pengaplikasian Kincir Angin di Kota Probolinggo)
Pemilihan kincir angin sebagai sumber pasokan
listrik dirasa tepat karena selain ada potensi angin yang besar di Kota
Probolinggo, juga karena merupakan pembangkit listrik yang murah dalam segi
operasional biaya daripada pembangkit listrik lainnya. Selain itu, pemeliharaan
yang mudah dan ramah lingkungan menjadi suatu nilai tambah dari adanya
pembangkit listrik kincir angin ini.
Untuk pemilihan titik pemasangan kincir angin nanti, lokasi sekitar pesisir atau dekat laut (pelabuhan) menjadi tempat yang memadai karena biasanya angin berhembus kencang di sekitar daerah tersebut. Sehingga pastinya daya listrik yang dihasilkan juga akan lebih besar pula. Selain itu, wilayah sekitar pelabuhan Kota Probolinggo dipilih karena masih terdapat lahan yang cukup luas. Juga lokasinya yang jauh dari pemukiman penduduk sehingga deru suara kincir angin tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat.
Untuk pemilihan titik pemasangan kincir angin nanti, lokasi sekitar pesisir atau dekat laut (pelabuhan) menjadi tempat yang memadai karena biasanya angin berhembus kencang di sekitar daerah tersebut. Sehingga pastinya daya listrik yang dihasilkan juga akan lebih besar pula. Selain itu, wilayah sekitar pelabuhan Kota Probolinggo dipilih karena masih terdapat lahan yang cukup luas. Juga lokasinya yang jauh dari pemukiman penduduk sehingga deru suara kincir angin tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat.
(Lahan kosong di sekitar kawasan pelabuhan Kota Probolinggo)
Apabila pembangkit listrik kincir angin ini benar-benar
diwujudkan oleh pemerintah Kota Probolinggo tentu hal ini akan membawa berbagai
manfaat yang sangat berarti. Masyarakat Kota Probolinggo akan memiliki pasokan
listrik yang cukup besar karena tidak hanya bergantung pada pasokan listrik
dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) saja. Bahkan kelebihan pasokan listrik
yang ada dapat disumbangkan ke berbagai desa sekitar yang memang tidak ada
akses pasokan listrik dari PLN.
Selain itu, pemasangan kincir angin di sekitar kawasan laut (pelabuhan) akan menjadi suatu daya tarik tersendiri. Hal ini dikarenakan jarang ada wisata kincir angin di Indonesia. Sehingga kedepannya diharapkan dapat menjadi altenatif wisata yang nantinya akan menjadi salah satu ladang pendapatan bagi pemerintah daerah Kota Probolinggo. Dan pendapatan yang didapat tersebut nantinya dapat digunakan kembali untuk melakukan penambahan jumlah atau pemeliharaan kincir angin yang telah ada maupun digunakan untuk membiayai sektor vital lainnya, seperti pendidikan dan kesehatan.
Semoga kedepannya apabila hal ini benar-benar terealisasikan, dapat menginspirasi wilayah lain yang memiliki potensi angin yang cukup besar untuk melakukan hal yang sama. Mari kita wujudkan pembangunan kincir angin di seluruh penjuru negeri sebagai salah satu upaya penghasil pasokan listrik. Dengan begitu, kita tidak akan hanya bergantung kepada PLN. Ini agar pasokan listrik dari PLN dapat disalurkan ke berbagai wilayah lain yang memang masih tidak ada akses pasokan listrik. Sehingga harapannya, seluruh sudut negeri ini akan mendapatkan keadilan dalam pemerataan pasokan listrik.
Sumber gambar: Google Images
*) Tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blogging BALITBANG PUPR 2016 dengan Tema: Hadirkan Solusi Seiring Inovasi-Inovasi Infrastruktur Masa Depan. Subtema: Potensi Daerah dengan Bantuan Inovasi Infrastruktur
Wah saya pernah tinggal setengah tahun di Kota Probolinggo, waktu pemetaan bencana tahun 2011.
BalasHapusSalam Kenal Mas Andre